Rakerda DPD PERPAMSI NTB Sukseskan 10 Juta Sambungan


Suasana Rakerda DPD PERPAMSI NTB di Hotel Santika Mataram.

Mataram. Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) NTB menegaskan siap menyukseskan program nasional 10 juta sambungan. Dalam tiga tahun kedepan, hal tersebut sudah harus terwujud.

Wakil Presiden RI Jusuf Kala juga mendorong Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) yang mewadahi air minum seluruh Indonesia untuk segera merealisasikan program 10 juta sambungan baru air bersih kepada masyarakat.

“Jelas kami akan lakukan segala upaya untuk memperbanyak sambungan baru,” kata Ketua DPD Perpamsi NTB L Ahmad Zaini, kemarin.

Rakerda DPD PERPAMSI NTB yang diselenggarakan pada tanggal 5 September 2016 di hotel Santika Mataram selain membahas peningkatan kinerja sehat bagi PDAM, juga mengangkat rencana program 10 juta sambungan menjadi tema dalam acara tersebut.

Hadir dalam acara tersebut Wakil ketua Umum DPP PERPAMSI, Ir. H Muhlis, Dirut Dapenma PAMSI, Sularno, Direktur Utama PDAM Giri Menang, L. Ahmad Zaini yang sekaligus menjadi Ketua DPD PERPAMSI NTB, Kepala BWS NTB, Ir. Asdin Juliadin, Ka. Satker PK – PAMS NTB, Ir. Sarwono, beserta Jajaran Direksi PDAM Se-NTB.

Pembukaan sekaligus sambutan dilakukan secara langsung oleh Ketua DPD PERPAMSI NTB L. Ahmad Zaini. Pria yang juga menjabat Dirut PDAM Giri Menang itu mengatakan rapat kerja daerah yang dilakukan kemarin adalah salah satu upayanya. Dalam rapat tersebut, ragam masalah yang dihadapi masing-masing PDAM di seluruh Lombok dan Sumbawa dibahas satu  demi satu.

Berbagai pihak terkait seperti perwakilan pemerintah daerah dan unsur masyarakat juga dihadirkan. “Kita carikan formulasi atas masalah yang ada, supaya bisa dibatasi bersama,” ujarnya.

Salah satu langkah terpenting yang harus dilakukan adalah memastikan setiap PDAM berada dalam kondisi sehat. Terkait hal tersebut, Wakil Ketua Umum DPP PERPAMSI Pusat Muslih mengatakan, target 10 juta pelayanan air minum tersebut memanglah target prestisius. Pasalanya hingga kini baru 10 juta sambungan yang sudah dibuat.

Catatannya, itu dalam waktu yang sangat lama. “Sejak merdeka sampai sekarang, 10 juta, nantinya dalam tiga tahun kedepan harus nambah 10 juta ,” katanya

Untuk itu diperlukan kerja keras semua pihak dalam internal PDAM di seluruh Indonesia. Angina segar muncul ketika pemerintah menghapus hutang-hutang PDAM dengan total  Rp. 3,9 triliun, mencakup 107 PDAM.

Hutang tersebut dihibahkan ke Pemda dan langsung menjadi penyertaan modal. “tidak langsung sehat, tapi memperbaiki kinerja, hutang jadi penyertaan modal,” jelas secara sederhana.

Hal positif lain adalah Permendagri 71 terkait tariff. Memastikan PDAM tak terus merugi, dimungkinkan mengembangkan PDAM sehingga untung dan bisa berinvestasi. Pilihannya antara kenaikan atau dengan Permendagri 70 yang mengatur kewajiban subsidi dari pemda. “supaya bertahan, harus tak rugi,” ujarnya

Khusus NTB, ia mengatakan secara umum kinerja PDAM cukup baik dan sehat. Kedepan ia berharap PDAM yang masih berskala daerah bisa digabung menjadi satu. Keuntunganngya, provinsi bisa campur tangan lebih untuk membantu.

“rapat kali ini kami harap masalah yang ada bisa muncul untuk diselesaikan bersama masalahnya,” pungkasnya