PT Air Minum Giri Menang Perkuat Ketahanan Air Lewat Program Kolaborasi “Tasmania–Lombok Water Resilience

PT Air Minum Giri Menang Perkuat Ketahanan Air Lewat Program Kolaborasi “Tasmania–Lombok Water Resilience

PT Air Minum Giri Menang Perkuat Ketahanan Air Lewat Program Kolaborasi “Tasmania–Lombok Water Resilience

PT Air Minum Giri Menang (Perseroda) terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan melalui program peningkatan ketahanan air minum, yakni Tasmania-Lombok Water Resilience Program. Program ini merupakan sebuah inisiatif kolaboratif penting yang didukung oleh Australia-Indonesia Institute (AII), bagian dari Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia dan PERPAMSI.

Program ini bertujuan spesifik untuk meningkatkan ketahanan air di wilayah pelayanan Kota Mataram & Kabupaten Lombok Barat melalui pendampingan komprehensif kepada tim PT Air Minum Giri Menang (PTAMGM) dalam mengembangkan Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM). RPAM merupakan program penting untuk menjamin peningkatan ketahanan dan keamanan pasokan air minum. Dalam program ini, PTAMGM akan mengadopsi pengalaman terbaik dari tim TASWater Tasmania, mencakup penyusunan dokumen RPAM, upaya meyakinkan para pemangku kepentingan (stakeholder) tentang pentingnya penerapan RPAM, hingga strategi mitigasi risiko pada catchment area (daerah tangkapan air) dan sepanjang aliran sungai.

Program ini dijadwalkan berlangsung selama satu tahun, dimulai dari Juli 2025 hingga Juni 2026, dan akan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, komunitas, dan pihak swasta.

Sebagai bagian dari tahapan awal, tim gabungan PTAMGM dan TASWater telah melaksanakan peninjauan lapangan intensif untuk menganalisis dan mengidentifikasi potensi risiko. Beberapa lokasi yang dikunjungi termasuk sumber mata air Lebah Sempage, Water Treatment Plant (WTP) Sembung, Sumur Bor GPK, dan waste station Desa Besari. Kunjungan ini sangat penting untuk mendapatkan data akurat sebagai dasar penyusunan strategi RPAM yang efektif.

Komitmen Pemda Lombok Barat terhadap program ini semakin diperkuat dengan adanya perjanjian formal yang telah disepakati antara PTAMGM dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat mengenai implementasi dan penerapan RPAM. Perjanjian ini menjadi landasan kuat bagi keberlanjutan dan keberhasilan program ini dalam menciptakan masa depan air minum yang lebih aman dan terjamin di Kabupaten Lombok Barat juga Kota Mataram.


PT Air Minum Giri Menang (Perseroda) Strengthens Water Resilience Through the “Tasmania–Lombok Water Resilience Program” Collaboration 

PT Air Minum Giri Menang (Perseroda) continues its commitment to providing the best service to customers through an initiative to strengthen drinking water resilience, namely the Tasmania–Lombok Water Resilience Program. This program is a key collaborative initiative supported by the Australia–Indonesia Institute (AII), part of Australia’s Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT), and PERPAMSI.

The program specifically aims to enhance water resilience within the service areas of Mataram City and West Lombok Regency through comprehensive assistance to the PT Air Minum Giri Menang (PTAMGM) team in developing a Drinking Water Safety Plan (DWSP). The DWSP is an essential program designed to improve the resilience and safety of drinking water supply systems. Within this collaboration, PTAMGM will adopt best practices from the TASWater Tasmania team, including the preparation of DWSP documents, engaging stakeholders to ensure understanding of the plan’s importance, and implementing risk mitigation strategies for catchment areas and along river flows.

The program is scheduled to run for one year, from July 2025 to June 2026, and will involve various related parties, including local governments, communities, and private sector stakeholders.

As part of the initial phase, a joint team from PTAMGM and TASWater conducted an intensive field assessment to analyze and identify potential risks. Several sites were visited, including the Lebah Sempage spring source, Sembung Water Treatment Plant (WTP), GPK Bore Well, and the Besari Village waste station. These visits were crucial to obtaining accurate data as the foundation for developing an effective DWSP strategy.

The commitment of the West Lombok Regency Government to this program has been further strengthened through a formal agreement between PTAMGM and the West Lombok Regency Government regarding the implementation and application of the DWSP. This agreement serves as a solid foundation for ensuring the sustainability and success of the program in creating a safer and more reliable drinking water future for both West Lombok Regency and Mataram City.